Prodi Keperawatan Unsurya Menuju Internasional, Mengikuti Peluncuran CGFNS GPVault dan ISPN Indonesia

Prodi Keperawatan Unsurya Menuju Internasional, Mengikuti Peluncuran CGFNS GPVault dan ISPN Indonesia

Unsurya Jakarta (30/01/24 – WR3).  Utusan Unsurya dipimpin oleh Warek III Dr. Agus Purwo, S.E., M.M., M.A. CIPA menghadiri peluncuran Commision of Graduate of Foreign Nursing School (CGFNS) GPVault dan International Standards for Professional Nurses (ISPN) Indonesia untuk melangkah menuju standar kesehatan internasional. Acara ini berlangsung di Hotel Aston Kemayoran, Jakarta Pusat pada tanggal 30 januari 2024.

Acara ini bertujuan untuk membantu perawat di Indonesia dalam mobilitas jalur karier mereka di luar negeri dengan menemukan dan mengembangkan solusi berbasis data serta mengembangkan standar keperawatan yang lebih baik di Indonesia.  Agenda ini diawali dengan pidato oleh CEO ITC, yaitu Jenny Lee dia mengatakan bahwa International Test Center (ITC) berdedikasi untuk membangun jalur kesuksesan yang menumbuhkan kepercayaan diri bagi semua orang, khususnya perawat yang menjadi target dalam launching program ini.

Keynote speech dalam acara peluncuran program CGFNS ini dibawakan oleh Drs. Lasro Simbolon, M.A selaku deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Asia dan Afrika yang mewakili Benny Rhamdani dari lembaga Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Dia menekankan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki demograsi yang tinggi sehingga dibutuhkan SDM yang banyak oleh 70 negara dari level pekerja infomal, pekerja mid-level, dan pekerja profesional. Pekerja Imigran indonesia dilindungi pasal 1 UU nomor 18 tahun 2017. Indonesia telah mengirim banyak pekerja kesehatan ke seluruh dunia dari tahun ke tahun. Saat ini tahun 2023 dibutuhkan sekitar 18 juta pekerja kesehatan.

Acara ini dilanjutkan dengan Launching program CGFNS GPVault dan ISPN oleh yaitu Peter preziasai. Peter juga memberikan aspirasi dengan memberikan plakat kepada beberapa Universitas dan Politeknik yang sudah bekerja sama untuk ikut dalam program ini. Unsurya juga memberikan plakat kembali yang diberikan oleh Wakil Rektor III Unsurya kepada CEO CGFNS.

Baca Juga  Unsurya Kembali Menyelenggarakan Interview Mahasiswa Internship Ke Jepang

Sesi sharing oleh Universitas Indonesia juga dipaparkan oleh Agus Setiawan selaku Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia. Dalam paparannya beliau mengatakan bahwa dunia memiliki permasalahan, dunia membutuhkan 9 juta perawat pada tahun 2030. Indonesia saat ini memiliki kurang lebih 650.000 perawat. Sehingga, indonesia yang merupakan salah satu kontribusi penyumbang perawat ke dunia juga harus dipersiapkan. Perawat diharapkan berwawasan digital dan mampu memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan tinggi dapat memanfaatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) ke-6, yaitu program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia. Begitu juga dengan IKU ke-8, program studi berstandar iternasional memperoleh akreditasi tingkat internasional.

Paparan bermakna juga turut di tampilan dari Kementerian Kesehatan oleh Anna Kurniati selaku Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan. Dia menjelaskan tentang Kebijakan pemerintah terkait mobilitas karier keperawatan bertujuan menciptakan kerangka kerja yang mendukung pengembangan profesional dan mobilitas perawat dalam sistem kesehatan. Ini mencakup peluang pendidikan, pengakuan lisensi, mobilitas lintas batas, jalur karier, perencanaan tenaga kerja, integrasi teknologi, dukungan keseimbangan kerja, dan kerjasama dengan lembaga pendidikan. Kebijakan-kebijakan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan dinamis industri kesehatan, meningkatkan kualitas perawatan pasien, dan mendukung perawat yang terampil.

Peluncuran Commision of Graduate of Foreign Nursing School (CGFNS) GPVault dan International Standards for Professional Nurses (ISPN) Indonesia menghadirkan harapan besar bagi industri kesehatan Indonesia. Dengan adopsi platform GPVault, diharapkan proses verifikasi dan pengakuan kualifikasi perawat asing dapat berjalan lebih efisien, membuka pintu bagi kolaborasi global dalam perawatan kesehatan. Selain itu, standar baru yang diperkenalkan melalui ISPN Indonesia diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme perawat di dalam negeri, memastikan bahwa setiap perawat terlatih sesuai dengan standar internasional yang diakui. Langkah-langkah ini diharapkan akan membawa perbaikan signifikan dalam mutu pelayanan kesehatan di Indonesia dan memperkuat peran perawat sebagai penjaga kesehatan yang handal dan berkualitas.

Baca Juga  Wujudkan Mimpi Unsurya Menggandeng 6 Mitra

Telah hadir pada acara tersebut dari Unsurya, yaitu Wakil Rektor III (Dr. Agus Purwo, S.E., M.M., M.S), Wakil Dekan Fikes (Ns. Khaerul Amri, S. Kep., M. Kep), Kaprodi D3 Keperawatan (Ns. Luluk Eka Meylawati, S.Kep., M.Kep) Staf Kerjasama (Cynthia Rahmawati, S.Si., M.Si(Han)), dan Staf Wakil Rektor III (Prasnawijaya Kusuma, S.E., M.M dan Riskha Agustianingsih, S.T., M.T). Turut juga dihadiri oleh perwakilan beberapa universitas dan politeknik yang memiliki program studi Keperawatan. (WR3-Ris).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *